Cangkang kerang tidak hanya berfungsi sebagai grit dan benda kerajinan tangan.
Melainkan juga obat mengatasi masalah tulang seperti osteoporosis.
Kandungan
kalsium yang tinggi pada cangkang kerang tetapi minimnya pemanfaatan
mendorong lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) dari Fakultas
Kedokteran Hewan (FKH) dan Farmasi, yakni Nabila Syarifah Jamilah,
Istianah Maryam Jamilah, Aprilia Maharani, Pras Setya, dan Ariska Devy
melakukan penelitian. Dengan bimbingan dosen FKH UGM, Devita Anggraeni
mereka mulai melakukan riset dan sejumlah uji coba guna mendapatkan
formula yang tepat.
“Proses pembuatannya sederhana yaitu cangkang
kerang yang kami peroleh dari sejumlah rumah makan di Jogja di oven
pada suhu 110oC selama delapan jam kemudian dihaluskan menjadi bentuk
serbuk halus,”terang Nabil, Kamis (11/9/2014) di FKH UGM seperti rilis
yang Bisnis.com terima.
Selanjutnya serbuk cangkang
kerang darah tersebut diujikan pada tulang femur tikus Sprague Dawley.
Dari pemberian serbuk selama dua bulan menunjukkan adanya densitas
tulang yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol dilihat
dari intensitas sinar X yang diserap oleh tulang. Sementara hasil
pembacaan radiografinya juga menunjukkan tikus yang telah diinduksi
osteoporosis sebelumnya kemudian diberi serbuk cangkang kerang darah
menunjukkan adanya penyembuhan dari osteoporosis yang sangat baik.
“Tikus
yang diovariektomi dan tidak diberi perlakuan mengalami osteoporosis,
sedangkan yang diovariektomi dan diberi cangkang kerang gambaran
osteoporosisnya hilang dengan intensitas sinar X yang diserap paling
tinggi dibandingkan kelompok yang lain” tuturnya.
Ditambahkan
Aprilia, dengan adanya kajian pre-klinis pada tikus ini membuktikan
bahwa kalsium pada cangkang kerang darah dapat diserap dan membantu
mengurangi resiko osteoporosis dengan sumber kalsium alternatif. Kendati
begitu kedepan masih diperlukan penelitian lanjutan yakni Scanning
Electron Microscope (SEM) untuk melihat trabekula femur.
“Harapannya
nantinya bisa membantu para penderita osteoporosis dan mendapatkan
sumber kalsium alternatif yang mudah, murah dan efisien bagi penderia
osteoporosis,”pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar