Pencernaan adalah penguraian bahan makanan
ke dalam zat-zat makanan dalam saluran pencernaan untuk dapat diserap
dan digunakan oleh jaringan-jaringan tubuh.
Unggas mengambil makanannya dengan paruh dan
kemudian ditelan. Makanan tersebut disimpan dalam tembolok untuk
dilunakkan dan dicampur dengan getah pencernaan proventrikulus dan
kemudian digiling dalam empedal. Tidak ada enzim pencernaan yang
dikeluarkan oleh empedal unggas. Fungsi utama alat tersebut adalah untuk
memperkecil ukuran partikel-partikel makanan.
Bahan makanan bergerak melalui usus halus
yang dindingnya mengeluarkan getah usus. Getah usus tersebut mengandung
erepsin dan beberapa enzim yang memecah gula. Erepsin menyempurnakan
pencernaan protein, dan menghasilkan asam-asam amino, enzim yang memecah
gula mengubah disakarida ke dalam gula-gula sederhana (monosakarida)
yang kemudian dapat diasimilasi tubuh. Penyerapan dilaksanakan melalui
villi usus halus.
Unggas tidak mengeluarkan urin cair. Urin
pada unggas mengalir kedalam kloaka dan dikeluarkan bersama-sama feses.
Warna putih yang terdapat dalam kotoran ayam sebagian besar adalah asam
urat. Saluran pencernaan yang relatif pendek pada unggas digambarkan
pada proses pencernaan yang cepat (kurang lebih empat jam).
1.Pencernaan Secara Mekanik. Pencernaan ini dilakukan oleh kontraksi otot polos, terutama terjadi di empedal (gizzard) yang dibantu oleh bebatuan (grit). Pencernaan ini banyak terjadi pada ayam yang dipelihara secara umbaran sehingga mendapatkan grit lebih banyak daripada ayam yang dipelihara secara terkurung.
2.Pencernaan secara kimia dilakukan oleh enzim pencernaan yang dihasilkan :
- kelenjar saliva di mulut
- enzim yang dihasilkan oleh proventrikulus
- enzim dari pancreas
- enzim empedu dari hati
- enzim dari usus halus. Peranan enzim-enzim tersebut sebagai pemecah ikatan protein, lemak, dan karbohidrat
(jumlahnya sedikit sekali) dan terjadi di sekum dan kolon. Secara umum pencernaan pada unggas meliputi aspek : Digesti yang terjadi pada paruh, tembolok, proventrikulus, ventrikulus (empedal/gizzard), usus halus, usus besar, dan ceca. Absorpsi yang terjadi pada usus halus (small intestinum) melalui vili-vili (jonjot usus). Metabolisme yang terjadi pada sel tubuh yang kemudian disintesis menjadi protein, glukosa, dan hasil lain untuk pertumbuhan badan, produksi telur atau daging, pertumbuhan bulu, penimbunan lemak, dan menjaga/memelihara tubuh pada proses kehidupannya.
- Organ pencernaan ayam terdiri atas mulut, esofhagus, crop
(tembolok), proventrikulus, ventrikulus, gizzard (empedal), saluran
empedu, hati, pars ascendens, pars descendens, pankreas, usus halus
(deudenum, jeujenum, ileum), mackel divertikulum, mesentrium, illeo
cecal junction, ceca (usus buntu), rectum, kloaka, vent (anus). Berikut
penjelasannya :
- Mulut
- Oesophagus
- Crop(Tembolok)
- Proventrikulus (lambung sejati)
- Ventrikulus
Di ventrikulus partikel pakan akan di giling menjadi partikel kecil yang mampu melalui saluran usus. - Gizzard (Empedal)
.
- Saluran Empedu
- Hati
- Pars Ascendens
- Pars Descendens
- Pankreas
- Deudenum
- Jejenum
- Meckel Divertikulum
- Mesentrium
- Illeum
- Ileo Cecal Junction
- Ceca (Usus Buntu)
- Rectum (last intestinum)
- Kloaka
- Vent (anus)
Unggas tidak memiliki gigi atau pinggiran paruh yang bergerigi sehingga pada mulut (paruh) tidak terjadi pencernaan secara mekanik (Anggorodi,1994). Lidah unggas berbentuk runcing dan keras seperti ujung panah dengan arah kedepan serta berbentuk seperti kail pada bagian belakang lidah. Lidah pada unggas berfungsi membantu pada waktu makan karena ada bagian dari lidah yang bercabang pada bagian belakang yang mendorong makanan turun kedalam kerongkongan. Saliva atau kelenjar ludah dalam jumlah sedikit dikeluakan dalam mulut untuk membantu menelan makanan untuk melicinkan makanan yang masuk menuju esophagus dan diteruskan ketembolok (Akoso, 1998). - Unggas tidak memiliki gigi atau pinggiran paruh yang bergerigi sehingga pada mulut (paruh) tidak terjadi pencernaan secara mekanik (Anggorodi,1994). Lidah unggas berbentuk runcing dan keras seperti ujung panah dengan arah kedepan serta berbentuk seperti kail pada bagian belakang lidah. Lidah pada unggas berfungsi membantu pada waktu makan karena ada bagian dari lidah yang bercabang pada bagian belakang yang mendorong makanan turun kedalam kerongkongan. Saliva atau kelenjar ludah dalam jumlah sedikit dikeluakan dalam mulut untuk membantu menelan makanan untuk melicinkan makanan yang masuk menuju esophagus dan diteruskan ketembolok (Akoso, 1998).
- Proses Pencernaan Makanan pada Ayam
Organ ini banyak terdapat saraf yang berhubungan dengan pusat lapar-kenyang di hipotalamus sehingga banyak sedikitnya pakan di dalam tembolok mempengaruhi tindakan makan atau menghentikan makan. Setelah melewati pelumasan di dalam tembolok, selanjutnya makanan akan menuju pada lambung kelenjar atau proventriculus serta disekresikan enzim pepsin dan amilase oleh organ tersebut. Makanan berlanjut pada tahap pencernaan di gizzard yaitu lambung yang tersusun oleh otot yang kuat berisi pasir atau bebatuan yang akan menghancurkan makanan.
Proses absorpsi terjadi di dalam usus halus yang terdiri dari duodenum, jejenum, dan ileum. Menurut Soeharsono (2010), hubungan relatif antara usus halus dengan tubuh pada unggas lebih pendek daripada mamalia, tetapi terdapat variasi panjang, yang dipengaruhi oleh kebiasaan makan (eating habits). Usus halus akan lebih panjang pada unggas pemakan hijauan dan butiran sedangkan pada unggas pemakan daging lebih pendek. Disimpulkan bahwa pencernaan untuk pakan hijauan atau biji-bijian lebih lama dibandingkan dengan unggas pemakan daging hal ini dilihat dari perbandingan panjangnya usus halus pada unggas.
Setelah melewati pencernaan di usus halus, makanan akan menuju ke usus besar, dan kloaka. Unggas yang memakan biji-bijian dapat memiliki dua sekum yang besar, sedangkan pada jenis unggas lainnya hanya terdapat kantung sekum yang rudimter bahkan pada beberapa unggas tidak memiliki sekum sama sekali. Saluran terakhir dari pencernaan unggas adalah kloaka yang merupakan tempat pembentukan feces. kloaka pada unggas betina adalah daerah pertemuan antara saluran telur, urine, serta feces. Sedangkan pada unggas jantan sebagai pengganti oviduct ialah vasa deferentiae.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar